Selasa, 30 April 2013
Kamis, 03 Mei 2012
MARI SEMARAKKAN HARKOP KE 65 SEBAGAI TONGGAK SEJARAH BARU DUNIA PERKOPERASIAN
Menyongsong gemerlapnya hari koperasi yang ke 65 patutlah kita untuk sedikit berbangga karena peringatan hari koperasi tahun ini bersamaan dengan tahun pencanangan gerakan hari koperasi internasional. dan tentu akan menjadi momen yang sangat di harapkan bisa menjadi tonggak perkembangan koperasi secara mendunia, keberadaan koperasi yang selalu terkesan menjadi kebutuhan sampingan dalam menjalan roda usaha maupun berkarya harus segera di hilangkan. karna budaya yang memang seharusnya kita bangun adalah budaya kesejahteraan bersama tanpa harus memilih siapa dan untuk apa kesejahteraan itu disematkan. jalankan nilai, prinsip dan hakekat koperasi sesui koridornya pasti semua manfaat bisa dirasakan. majulah koperasi
Kamis, 23 Februari 2012
Sejarah Koperasi
Koperasi modern yang berkembang dewasa ini lahir pertama kali di Inggris, yaitu di Kota Rochdale pada tahun 1844. Koperasi timbul pada masa perkembangan kapitalisme sebagai akibat revolusi industri. Pada awalnya, Koperasi Rochdale berdiri dengan usaha penyediaan barang-barang konsumsi untuk keperluan sehari-hari. Akan tetapi seiring dengan terjadinya pemupukan modal koperasi, koperasi mulai merintis untuk memproduksi sendiri barang yang akan dijual.
Kegiatan ini menimbulkan kesempatan kerja bagi anggota yang belum bekerja dan menambah pendapatan bagi mereka yang sudah bekerja. Pada tahun 1851, koperasi tersebut akhirnya dapat mendirikan sebuah pabrik dan mendirikan perumahan bagi anggota-anggotanya yang belum mempunyai rumah.
Perkembangan koperasi di Rochdale sangat memengaruhi perkembangan gerakan koperasi di Inggris maupun di luar Inggris. Pada tahun 1852, jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit. Pada tahun 1862, dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian dengan nama The Cooperative Whole Sale Society (CWS). Pada tahun 1945, CWS berhasil mempunyai lebih kurang 200 pabrik dengan 9.000 orang pekerja. Melihat perkembangan usaha koperasi baik di sektor produksi maupun di sektor perdagangan, pimpinan CWS kemudian membuka perwakilan-perwakilan di luar negeri seperti New York, Kepenhagen, Hamburg, dan lain-lain.
Pada tahun 1876, koperasi ini telah melakukan ekspansi usaha di bidang transportasi, perbankan, dan asuransi. Pada tahun 1870, koperasi tersebut juga membuka usaha di bidang penerbitan, berupa surat kabar yang terbit dengan nama Cooperative News.
The Women’s Coorporative Guild yang dibentuk pada tahun 1883, besar pengaruhnya terhadap perkembangan gerakan koperasi, disamping memperjuangkan hak-hak kaum wanita sebagai ibu rumah tangga, warga negara, dan sebagai konsumen. Beberapa tahun kemudian, koperasi memulai kegiatan di bidang pendidikan dengan menyediakan tempat membaca surat kabar dan perpustakaan. Perpustakaan koperasi merupakan perpustakaan bebas pertama di Inggris, sekaligus digunakan untuk tempat berbagai kursus dan pemberantasan buta huruf. Kemudian Women Skill Guild Youth Organization membentuk sebuah pusat yaitu Cooperative Union. Pada tahun 1919, didirikanlah Cooperative Collage di Manchaster yang merupakan lembaga pendidikan tinggi koperasi pertama.
Revolusi industri di Prancis juga mendorong berdirinya koperasi. Untuk mampu menghadapi serangan industri Inggris, Prancis berusaha mengganti mesin-mesin yang digunakan dengan mesin-mesin modern yang berakibat pada peningkatan pengangguran. Kondisi inilah yang mendorong munculnya pelopor-pelopor koperasi di Prancis seperti Charles Fourier dan Louis Blanc.
Charles Fourier (1772-1837) menyusun suatu gagasan untuk memperbaiki hidup masyarakat dengan fakanteres, suatu perkumpulan yang terdiri dari 300 sampai 400 keluarga yang bersifat komunal. Fakanteres dibangun di atas tanah seluas lebih kurang 3 mil yang akan digunakan sebagai tempat tinggal bersama, dan dikelilingi oleh tanah pertanian seluas lebih kurang 150 hektar. Di dalamnya terdapat juga usaha-usaha kerajinan dan usaha lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengurus perkampungan ini dipilih dari para anggotanya. Cita-cita Fourier tidak berhasil dilaksanakan karena pengaruh liberalisme yang sangat besar pada waktu itu.
Lois Blanc (1811-1880) dalam bukunya Organization Labour menyusun gagasannya lebih konkrit, dengan mengatakan bahwa persaingan merupakan sumber keburukan ekonomi, kemiskinan, kemerosotan moral, kejahatan, krisis industri, dan pertentangan nasional. Untuk mengatasinya, perlu didirikan social work-shop (etelier socialux). Dalam perkumpulan ini, para produsen perorangan yang mempunyai usaha yang sama disatukan. Dengan demikian, perkumpulan ini mirip dengan koperasi produsen. Pada tahun 1884, kaum buruh di Perancis menuntut pemerintah untuk melaksanakan gagasan Lois Blanc untuk mendirikan koperasi, tetapi koperasi ini kemudian bangkrut.
Di samping negara-negara tersebut, koperasi juga berkembang di Jerman yang dipelopori Ferdinan Lasalle, Friedrich W. Raiffesen (1818-1888), dan Herman Schulze (1803-1883) di Denmark dan sebagainya.
Dalam perjalanan sejarah, koperasi tumbuh dan berkembang ke seluruh dunia di samping badan usaha lainnya. Setengah abad setelah pendirian Koperasi Rochdale, seiring dengan berkembangnya koperasi di berbagai negara, para pelopor koperasi sepakat untuk membentuk International Cooperative Alliance (ICA-Persekutuan Koperasi Internasional) dalam Kongres Koperasi Internasional yang pertama pada tahun 1896, di London. Dengan terbentuknya ICA, maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional.
Sumber: http://ksupointer.com/2010/sejarah-lahirnya-koperasi.
Minggu, 12 Februari 2012
LAPENKOPWIL DIY BERBAGI
keberadaan dunia sudah semakin tua. kehidupan juga masih terus berlangsung sampai akhir yang belum kita bisa ketahui. karena itu hanya Tuhan Semesta Alam yang mengetahuinya. tapi kita sebagai umat manusia tidak boleh menyerah dan berhenti untuk terus melakukan yang terbaik. kondisi umat manusia dan bangsa indonesia semakin hari semakin mengalami keterpurukan, kehidupan sosial semakin berkurang, sifat individu dan berfoya2 makin nampak jelas diberbagai sisi kehidupan manusia.
dalam rangka mengingatkan kembali kepada sosok Nabi yang hidup dengan kesederhanaan dan juga nabi diakhir zaman yang selalu mengajarkan kita berbagai macam suri tauladan yang berakhlaq karimah, saling membantu dan menolong. yakni dlam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. kami LAPENKOP-DEKOPINWIL DIY sedikit berbagi bagi sesama yang mungkin lebih membutuhkan dari pada kita. kebetulan tempat yang kami kunjungi untuk bersilaturrahmi dan sedikit berbagi yakni di Pesantren Tahfizh Qur-an Yatim "Nurani Insani' Yogyakarta. yakni salah satu pondok pesantren yang mengelola santri santri yang di haruskan untuk menghafalkan Al-Quran. dan mereka rata2 adalah anak2 yang telah yatim dan kurang mampu sehingga pihak pesantren menampung mereka untuk dididik dalam berbagai ilmu umum dan agama, dan terutama di wajibkan untuk bisa hafal Al-Quran.
jadi semoga apa yang kita lakukan selama ini menjadi berkah, disertai rasa syukur dan keikhlasan terhadap semua apa yang telah dilakukan. dan marilah kita ciptakan iklim yang selalu peduli akan sesama.
Minggu, 29 Januari 2012
PERSIAPAN HARKOP PROPINSI DIY 2012
Bertepatan pada hari selasa tanggal 24 Januari 2012 sehari setelah perayaan imlek. kami rombongan yang terdiri dari Dekopinwil DIY ( Pak Syahbenol Hasibuan-ketua Dekopin, Sekjen dan beserta beberapa Pimpinan Harian ) Disperindagkop & UKM Prov. DIY ( Pak Bambang Harimurti Kabid. Koperasi dan Staff ) Badan & Lembaga Dekopinwil ( Lapenkop-JUK-PIP ) melaksanakan kunjungan Audiensi ke Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul untuk melaksanakan Koordinasi terkait program kerja dan juga agenda tahunan untuk melaksanakan agenda Tahuna Yaitu Pelaksanaan Hari Koperasi Ke-65 Tahun 2012 yang rencananya akan di Helat di Kabupaten Gunung Kidul sebagai tempat untuk pelaksanaan di tingkat Wilayah Provinsi DIY.
Dalam kunjungan tersebut kami segenap rombongan diterima dengan baik oleh Bupati Kabupaten Gunung Kidul Ibu Hj. Badingah, S.Sos di dampingi Kepala Disperindagkop Kab. Gunung Kidul serta beberapa Jajaran staff terlkait di lingkungn Pemda Gunung Kidul.
Pertemuan tersebut berlangsung kurang lebih 1 jam yang mana di bicarakan tentang pelaksanaan Harkop sendiri, Kesiapan Pemerintah Kab. Gunung Kidul sebagai Tuan rumah pelaksanaan Kegiatan dan juga sumber pendanaan yang akan di siapkan untuk kegiatan tersebut, selama ini Pemkab akan menyanggupi terhadap kegiatan tersebut sambil melakukan persiapan2 yang akan dilakukan selama kurang lebih 5 bulan kedepan.
Demi kelancaran dan kesuksesan marilah kita sebagai masyarakat gerakan koperasi mendukung semua agenda kegiatan yang akan dilakukan.. BRAVOO KOPERASI..
Demi kelancaran dan kesuksesan marilah kita sebagai masyarakat gerakan koperasi mendukung semua agenda kegiatan yang akan dilakukan.. BRAVOO KOPERASI..
Langganan:
Postingan (Atom)